Jumat, 18 Februari 2011

Kasus Kejahatan Cybercrime

Cyber crime adalah tidak criminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama. Cyber crime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya internet. Cyber crime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi computer yang berbasasis pada kecanggihan perkembangan teknologi internet. Di bawah ini merupakan salah satu contoh kejahatan cyber crime yaitu :


“Cyber Crime” di Perusahaan “Online”

situs baru yang masih dalam taraf ujicoba ini mendadak diserang cracker. Indikasi penyerangan dilihat oleh Ketua Satuan Tugas Teknologi Informasi NSW, Susiwijoyo dengan munculnya jumlah hit yang mencapai 5.300 dalam hari pertama masa uji coba. Padahal, hit yang disediakan pengelola online maksimal hanya 3.000 hit. Beruntung pengelola sigap mengatasi serangan ganas cracker. Gagal menyerang NSW, cracker langsung beralih menyerang situs Jakarta Crisis Center. Akibatnya, situs JCC sempat drop dan sebagian tayangan online-nya mengalami kerusakan.


Kasus seperti ini bukanlah barang baru di jagat maya. Kejahatan para cracker juga bisa kita simak dari cerita seorang penulis di Prancis. Jean, begitu nama penulis itu, menceritakan, mulanya sang cracker mengirim surat berupa penawaran kerja sama ekspor impor dengan iming-iming yang terkesan profesional dan menjanjikan keuntungan. Dari sini Jean tidak curiga mengingat memang demikian pola kerja sama antarperusahaan. Sang cracker kemudian menawarkan pengisian formulir identitas pemilik perusahaan. Tanpa curiga Jean mengisi semua lembar formulir tersebut. Satu hal yang lupa diperiksa oleh Jean adalah bahwa dalam formulir itu terdapat kolom yang sifatnya sangat rahasia, yakni alamat beberapa e-mail pribadi beserta password.


Di sinilah akar masalahnya, Jean tidak sadar bahwa tindakan refleksnya memasukkan password berbuah petaka. Singkat cerita, komputer di perusahaan Jean terinfeksi worm. Akibatnya, e-mail Jean digunakan oleh cracker sebagai agen pengiriman worm ke ribuan e-mail. Sering tidak kita sadari mengunduh (men-download) perangkat lunak, utilitas, tool dari situs web tertentu. Pada saat mengunduh itu kita sering diminta e-mail dan password-nya. Dari sinilah, jika kita tidak cakap akan mudah terjebak ulah spyware. Situs tersebut akan menampilkan tawaran apakah Anda akan mengunduh. Jika ya, Anda diperintahkan untuk memasukkan alamat e-mail beserta password Anda. Setelah kita memasukkan e-mail dan password tersebut, dalam waktu singkat akan ada e-mail masuk. Setelah kita buka isi e-mail tersebut, worm langsung bergerak menginfeksi PC kita. Akibat lain adalah masuknya spam beruntun ke e-mail kita dan PC menjadi mesin penyebar spam ke jaringan lain. Dengan begitu, PC kita setiap kali online akan menjadi “agen” yang bergerak aktif memasarkan spam-spam tersebut.


Melihat persoalan seperti itu Menurut saya Kesigapan dan kecerdasan mengantisipasi menjadi sebuah kebutuhan, Masalah keamanan sistem komputer sangat penting bagi operasi suatu perusahaan, terlebih jika sistem yang ada telah terintegrasi seluruhnya. Dapat dilakukan beberapa cara untuk mengamankan sistem dan data, misalnya saja :


1. menghapus e-mail tanpa membukanya terlebih dahulu, sebenarnya dengan membuka pesan spam, para spammer menerima sinyal bahwa ada seseorang yang sedang melihat pesan tersebut di layar, sehingga alamat e-mail tersebut valid, berarti anda berpeluang untuk dikirimi spam lagi.

2. Jangan pernah menanggapi/membalas pesan spam.

3. Mintalah bantuan dari IAP (Internet Access Provider).

4. menerapkan sistem outsourcing (alih daya).

5. Keterbatasan tenaga bisa dipecahkan dengan menyewa tenaga outsource yang bisa diandalkan dan dipercaya daripada memaksakan diri menyerahkannya kepada SDM yang ada. Akan tetapi, yang harus diperhatikan kalangan manajemen perusahaan adalah pengaturan anggaran dan realisasi teknisi secara tepat dan terukur.



Sumber : http://aufklarung.wordpress.com/2007/12/02/cyber-crime-di-perusahaan-online/